Arsitektur TCP/IP2

Dua arsitektur yang dikembangkan sebagai basis pengembangan standart komunikasi dapat saling bekerjasama adalah protokol TCP / IP dan OSI. Arsitektur yang telah digunakan secara luas adalah TCP / IP, sedangkan OSI menjadi model standart untuk memperjelas fungsi tiap bagian dalam komunikasi.
Berdasarkan standart protokol yang dikembangkan, dan selanjutnya dipilah kedalam tugas masing-masing dalam komunikasi, maka TCP / IP dapat dipisah menjadi :
• Aplication layer berisi logika yang diperlukan untuk mendukung program aplikasi yang digunakan oleh user.
• Host to host layer memiliki fungsi untuk menjamin bahwa semua data yang tiba di program aplikasi tujuan adalah sama dengan yang dikirim oleh aplikasi sistem user. Protokol yang dipergunakan untuk melengkapi tugas ini adalah TCP.
• Internet layer memiliki ruang lingkup mengenai prosedur yang diperlukan bila kedua sistem saling berkomunikasi terletak pada sistem jaringan yang berbeda. Internet protokol dipergunakan untuk melengkapi beberapa fungsi route lewat jaringan yang berbeda. Protokol ini tidak saja diimplementasikan kepada komunikasi kedua sistem yang berbeda tetapi juga untuk routing. Routing adalah proses yang menghubungkan dua jaringan yang memiliki fungsi utama untuk mengalirkan data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain diantar sistem sumber ke sistem tujuan.
• Network Access layer memiliki ruang lingkup pada pertukaran data diantara ujung sistem yang tersambung kepada suatu sistem jaringan. Komputer pengirim akan melengkapi alamat (address) dari komputer tujuan, sehingga jaringan dapat memberikan route kepada data agar sampai ke tujuan yang benar.
• Physical layer meliputi interface hardware diantara peralatan transmisi data dan media jaringan. Layer ini memiliki perhatian khusus pada media transmisi, sinyal, kecepatan data, dan hal-hal yang berhubungan dengan jaringan transmisi.

sumber: Drew Heywood, Konsep dan penerapan Microsoft TCP/IP, Andi Offset, Yogyakarta, 1997.

Sejarah WWW dan HTML

Internet adalah kumpulan network yang terdiri dari ribuan sistem komputer yang saling berhubungan satu dengan lainnya termasuk jaringan-jaringan lokal dan mempunyai kapasitas transmisi yang tinggi. Internet lahir sekitar tahun 1969, pertama kali digunakan untuk keperluan militer Amerika Serikat. Dikembangkan oleh ARPAnet (US Government’s Advanced Research Project Agency Network) yaitu jaringan Agen Proyek Riset Lanjutan Pemerintah Amerika Serikat). Internet mulai komersial dan berkembang pesat sejak tahun 1990. Di Indonesia, Internet mulai dikenal luas sejak tahun 1995. Sebelumnya Internet sudah dikenal dikalangan akademik dan pusat-pusat riset. Layanan internet terbuka sejak IndoInternet berdiri sebagai penyedia layanan internet pertama di Indonesia. Kesuksesan IndoInternet ini kemudian diikuti dengan munculnya Internet Service Provider (ISP) lainnya yang semakin menjamur.

Sejarah WWW dan HTML
Perkembangan World Wide Web (WWW) yang sangat pesat ditandai dengan munculnya berbagai macam Website dengan halaman Web yang interaktif. Hal ini disebabkan WWW memberikan tampilan grafik yang sangat indah dan bagus untuk dipandang, selain itu konsep teknologi hypertext yang digunakannya memberikan kemudahan dan kecepatan yang luar biasa. Kedua hal ini memang yang paling diinginkan oleh hampir semua orang. WWW digunakan bukan hanya sekedar alat untuk mencari informasi saja. Lebih dari itu, WWW sudah banyak dipakai secara komersial oleh hampir semua perusahaan – perusahaan besar diseluruh dunia untuk meng-iklankan produk – produk mereka.

Bahasa penulisan Web yang umum dipergunakan adalah Hypertext Markup Language (HTML), merupakan bahasa yang sangat mudah dipelajari. Istilah hypertext diilhami pertama kali oleh Ted Nelson pada tahun 1965. Hypertext menurutnya adalah suatu teks (serangkaian kata) yang mempunyai “hubungan” (link) dengan teks lainnya. Jika untuk teks memakai istilah hypertext maka untuk grafik, image, dan suara istilahnya adalah hypermedia. Untuk menulis sebuah halaman Web menggunakan HTML, seseorang tidak perlu memiliki latar belakang pemrograman. Namun untuk membuat sebuah halaman Web yang interaktif maka dengan HTML saja tidak cukup, diperlukan suatu script. Script dipergunakan untuk membuat halaman Web menjadi interaktif seperti menampilkan animasi, operasi aritmatik, maupun interaksi ke sistem yang bekerja pada browser pembaca Web. Penulis menggunakan script PHP dalam Proyek Akhir ini.

Prinsip komunikasi data

Prinsip komunikasi data
Komunikasi data pada prinsipnya mirip dengan percakapan
manusia. Manusia dengan komputer keduanya mengadakan komunikasi
formal untuk pertukaran data yang kompleks, dan dalam proses-proses
informal untuk tujuan-tujuan khusus. Keduanya mengikuti aturan-aturan
yang memungkinkan para pelaku untuk bertukar informasi dengan cara
yang teratur dan bebas kesalahan. Protokol-protokol dipatuhi untuk
membentuk dan mengakhiri komunikasi, sedemikian hingga tidak ada
pihak yang tertinggal dalam keadaaan yang tidak diinginkan.

Karakteristik yang perlu diperhatikan tentang proses komunikasi
adalah bahwa komunikasi yang bebas kesalahan dapat dicapai hanya
dengan mengikuti protokol komunikasi. Ketidakmampuan dari kedua
atau salah satu pihak untuk berkomunikasi secara langsung akan
menyulitkan komunikasi. Contohnya jika sebuah surat dikirimkan yang
perlu dilakukan adalah memasukkan surat ke dalam amplop,
memberikan alamat pada amplop tersebut. Sedangkan proses
pengiriman tidak perlu diperhatikan karena merupakan tanggung jawab
orang lain.

Aplikasi Sistem Fleet Management

Sistem Fleet Management
Fleet Management adalah sebuah istilah untuk manajemen
berbagai aspek yang berhubungan dengan armada yang bergerak. Sistem
Fleet Management yang bertindak sebagai subjek pada sistem VmeS
akan secara otomatis bekerja dengan cara mengumpulkan dan merekam
semua data yang diperlukan dari armada, kemudian mengirimkannya
pada control center ketika diinginkan. Pada control center semua data
direkam atau dimonitor, dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
tindakan oleh manajer.

Aplikasi Sistem Fleet Management
Perangkat keras Fleet Management sangat umum dan dapat
diaplikasikan di berbagai macam armada. Di luar negeri, perusahaan
penyedia layanan jasa Fleet Management juga sudah banyak tersedia.
Diantaranya TransCore’s 3 sixty Fleet Management dari perusahaan
Amerika GlobalWave. Konsumen produk ini adalah armada kendaraan
berat dan truk kontainer. GlobalWave bekerja sama dengan pemerintah
Amerika untuk mengefektifkan sistem pelaporan pajak dari muatan
kontainer.
Di Indonesia sendiri, belum nampak adanya instansi atau
perusahaan yang memanfaatkan sistem Fleet Management untuk
mengatur armada bergerak. Padahal pemanfaatan sistem Fleet
Management sangat membantu memaksimalkan kinerja armada. Fleet
Management bisa di aplikasikan di berbagai bidang, salah satunya
bidang maritim.

Indonesia adalah negara kepulauan yang lautnya memiliki banyak
potensi. Para nelayan memanfaatkan potensi ini sebagai mata
pencaharian dengan jalan mencari ikan. Akan tetapi, eksplorasi
kekayaan laut oleh para nelayan ini kurang maksimal. Apalagi oleh
nelayan kecil yang merupakan mayoritas. Terlebih banyaknya perahu
asing yang masuk wilayah perairan Indonesia tanpa terpantau semakin
mempersulit keadaan nelayan.

Di bidang maritim sebenarnya sudah ada fasilitas VMS yang
penggunaannya diatur oleh undang-undang. Pemasangan VMS wajib
dilakukan untuk kapal dengan ukuran 100 GT ke atas 2. Fungsi
pemasangan VMS lebih untuk memantau kapal-kapal besar agar tidak
melakukan eksplorasi laut dengan cara yang ilegal. VMS bekerja
melalui media komunikasi satelit sehingga kapal dengan perangkat
VMS tidak pernah kehilangan informasi dimanapun berada. VMS
menyediakan fitur informasi persebaran ikan di laut yang sangat berguna
memaksimalkan hasil tangkapan. Namun sayangnya, harga perangkat
dan biaya operasional VMS terlalu mahal untuk nelayan kecil sehingga
sangat kecil kemungkinannya VMS bisa diaplikasikan untuk perahu-
perahu kecil. Seringkali terdengar berita tertangkapnya nelayan
Indonesia yang masuk ke wilayah perairan negara asing. Hal ini bisa
dicegah bila posisi nelayan-nelayan tersebut dapat dipantau setiap saat
sehingga bila ada perahu yang hendak masuk ke daerah perairan asing
bisa diberi peringatan dini.

Perangkat keras sistem Fleet Management yang murah dapat
menjadi solusi bagi nelayan-nelayan kecil ini. Dengan perangkat ini,
posisi nelayan dapat terus dipantau. Fitur message akan memberi
informasi yang berguna setiap saat. Sinyal komunikasi seluler tidak
dapat mencapai tengah laut yang jauh dari BTS, tetapi nelayan tetap
dapat berhubungan dengan dunia luar ketika berada di tengah laut. Hal
ini karena dalam pengembangannya server sistem Fleet Management
dapat bekerjasama dengan penyedia layanan telekomunikasi seluler
untuk melakukan integrasi.

Keuntungan yang lain, persebaran nelayan dapat diatur di daerah
yang banyak ikannya. Peta persebaran ikan bisa didapatkan dari satelit
maupun informasi dari perahu lain. Input analog dari perangkat keras
dapat dihubungkan ke berbagai sensor, termasuk sensor-sensor yang dalam penelitian lanjutan dapat dicari hubungannya dengan banyaknya ikan di lokasi tertentu.

Aplikasi sistem Fleet Management yang lain bisa untuk
kendaraan umum, kendaraan berat, kendaraan milik pemerintah dan
lain-lain. Apabila sistem Fleet Management ini benar-benar akan
diterapkan, maka diperlukan penelitian lanjutan serta dukungan fasilitas
dan kebijakan peraturan dari pemerintah karena bidang yang berkaitan
dengan penerapan sistem ini sangat luas.

2.1.2 Implementasi Sistem Fleet Management
Ada beberapa alternatif media transmisi data antara stasiun tetap
dan stasiun bergerak. Alternatif itu antara lain bisa memanfaatkan satelit
domestik maupun dengan menggunakan gelombang radio.
Implementasi sistem Fleet Management dengan memanfaatkan
satelit sebagai media komunikasi memerlukan modul komponen yang
labih canggih. Harga total untuk membangun sistem jenis ini akan
menjadi tinggi. Disamping itu, penyedia layanan jasa Fleet Management
harus membayar biaya sewa satelit yang tidak murah untuk suatu
bandwidth tertentu. Tentu akhirnya biaya ini dibebankan ke pengguna
layanan sehingga biaya operasional akan menjadi mahal. Akan tetapi,
karena menggunakan satelit, perangkat keras tidak akan kehilangan
sinyal dan armada yang mengimplementasi dapat tetap terpantau
dimanapun berada. Hal ini dikarenakan jangkauan satelit yang sangat
luas mencakup sebagian wilayah bumi tertentu.

Pemanfaatan gelombang radio sebagai media komunikasi adalah
alternatif yang lebih murah. Radio pada panjang gelombang tertentu
telah dikenal sebagai alat komunikasi. Informasi atau data yang
diperlukan dalam sistem Fleet Management dapat dimodulasikan ke
gelombang radio tersebut dan kembali didemodulasi oleh stasiun tetap.
Integrasi semua bagian-bagian yang mencakup dalam sistem fleet
management akan diatur diatas sistem VmeS. Termasuk dalam
pemilihan gelombang radio. Pemilihan gelombang radio yang akan
digunakan masih memerlukan penelitian lebih dalam. Pemilihan ini
menyangkut efektifitas transmisi dan perancangan protokol modem
untuk memodulasi carrier dengan informasi. Hal-hal yang berkaitan
dengan teknik modulasi dan lain-lain akan dibahas lebih lanjut pada sub
bab konsep propagasi kanal HF dalam komunikasi radio paket.