Sejak penemuan dan pengembangan bahasa, cara mengkomunikasikan informasi terus berkembang melalui berbagai tahapan. Terobosan teknologi terjadi pada abad ke-15 dengan ditemukannya percetakan dengan jenis yang bisa dipindah-pindahkan.
Tahapan elektromagnetik, dimulai pada abad ke-19 memberikan pengertian tentang fenomena elektromagnetik secara umum dan sifat-sifat elektron dalam metal secara khusus. Tahun 1830, telegram ditemukan yang memungkinkan dilakukan transmisi pesan-pesan berkode dalam kecepatan yang tinggi.
Penemuan yang lebih penting terjadi pada tahun 1905, ditemukannya elektron dalam tabung seperti diode dan triode. Penemuan ini membuka pintu komunikasi jenis instan melalui telepon, radio, dan juga televisi.
Selama beberapa dekade terakhir ini, sebuah tahapan baru secara radikal dalam teknologi informasi membentuk diri. Alonso menyebutnya tahapan elektronik kuantum (quantum electronics stage), karena secara kritis sangat tergantung pada sifat kuantum elektron dan photon. Dalam tahapan ini termasuk teknologi seperti transistor, laser, dan serat optik.
Transistor yang ditemukan pada tahun 1949, yang mempunyai kinerja yang sama dengan tabung elektron yang lama, tapi berbentuk lebih kecil, menggunakan sedikit enerji, dan lebih bisa diandalkan. Chips, yang merupakan jantung sebuah komputer dan sistem kontrol, merupakan kombinasi transistor dalam sirkuit-sirkuit khusus. Sekarang, laser digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk menjalankan compact disc dan laser disc. Serta optik digunakan untuk mentransmisi informasi dalam bentuk pancaran sinar yang dimodulasikan, dan dalam berbagai kasus digunakan untuk menggantikan kabel-kabel yang menggunakan metal.
Salah satu komponen terpenting dalam revolusi teknologi informasi adalah komputer pribadi (PC). Penyebaran yang meluas PC ini, suatu kombinasi antara transistor dalam perangkat keras dan instruksi-instruksi logikal dalam perangkat lunak, telah menerobos jauh ke dalam perkantoran, laboratorium, rumah sakit, bisnis, industri, sekolah, dan rumah-rumah.
Terjadinya revolusi teknologi informasi, dimungkinkan bukan karena komputer-komputer PC berada dalam isolasi tapi karena hubungan-hubungan antarkomputer yang membentuk jaringan yang bisa bertukar informasi, pada umumnya melalui jaringan telepon.
Pertukaran ini disebut sebagai komunikasi menggunakan media komputer (computer-mediated communication/CMC). Pada saat terjadi penggabungan jaringan-jaringan dengan teknologi telepon, radio, dan televisi, gabungan ini menghasilkan sistem informasi multimedia yang menambahkan sebuah dimensi baru untuk berkomunikasi.
Dengan menggunakan CMC ini, jaringan-jaringan terbuka memberikan berbagai macam jasa seperti telekonferensi, e-mail, BBS, belanja elektronis, dan lainnya. Aplikasi-aplikasi ini disederhanakan melalui jaringan Internet yang memungkinkan jutaan komputer saling berkomunikasi melalui berbagai sistem telekomunikasi.
Melalui jaringan Internet ini, orang-orang yang menggunakannya tiba-tiba segera bisa berubah fungsi menjadi penerbit, artis, reporter, pengacara, atau hanya sekadar menjadi komunikator. Penggunaan CMC telah mengarah pada kelompok-kelompok masyarakat virtual yang tersebar lebar secara geografis dan kebudayaan, namun tergabung menjadi satu karena kepentingan bersama.
Jaringan Internet tidak hanya mengizinkan seorang komunikator berada di lokasi yang jauh, tapi bisa juga menyembunyikan identitas sekaligus menutupi emosinya.